Contohnya pada Subaru WRX bertenaga 227hp saat di tes pada flywheel, tetapi pada saat uji sasis dyno hanya terdeteksi 170 hp. Ada 57 hp yang hilang. Hasil dari hp dan whp itu mirip dengan takaran peak watt vs continuous watt di dunia elektronik mobil.
Bagaimana mesin menghasilkan tenaga?
Dengan mempelajari langkah - langkah menaikan tenaga mesin akan membantu anda memahami kinerja sebuah komponen performa dalam menghasilkan tenaga di mesin.
> Proses pembakaran
Ada 3 elemen yang membuat adanya pembakaran di mesin : udara, bensin dan api. Air intake penghasil udara, injeksi atau karburator penghasil bensin dan busi penghasil api. Pembakaran di mesin terdadi di blok silinder.
Ledakan mendorong piston dan stang piston lalu kruk as yang memutar flywheel. Putaran mengalir ke kampas kopling di gearbox, putar drive shaft roda, dari sinilah hp dihasilkan yang menjalankan roda.
Ada 3 elemen yang membuat adanya pembakaran di mesin : udara, bensin dan api. Air intake penghasil udara, injeksi atau karburator penghasil bensin dan busi penghasil api. Pembakaran di mesin terdadi di blok silinder.
Ledakan mendorong piston dan stang piston lalu kruk as yang memutar flywheel. Putaran mengalir ke kampas kopling di gearbox, putar drive shaft roda, dari sinilah hp dihasilkan yang menjalankan roda.
Prosesnya, udara masuk melalui air intake diukur lewat sensor, intake mengirim data ke ECU. Dari situ dapat diukur kebutuhan semburan udara, seiring juga semburan bensin pada injektor. Saat itu juga, busi dapat perintah mengatur besaran pijar api. Hasilnya sebuah ledakan terjadi dan memunculkan putaran mesin.
> Langkah yang dilakukan
Ada 2 cara menghasilkan tenaga yaitu melalui mesin dengan spesifikasi normal / NA (normally aspirated) dan forced induction (turbo, supercharger dan nitrous). Mesin NA mendongkrak tenaga melalui komponen - komponen racing. Mesin forced induction umumnya mengandalkan aplikasi turbo + supercharger saja.
> Perangkat yang perlu digunakan
Untuk menghasilkan power tambahan, berikut list perangkat yang harus digunakan :
- Sektor mekanikal : air intake, exhaust, kabel ground, boost controler, AFC
- Sektor elektrik : ECU, injektor dan busi
- Pendongkrak tenaga : turbocharger dan supercharger
# Cold Air Intake (CAI)
Cold air intake system digunkan untuk menambah performa mesin dengan memasok udara dingin dari luar kompartemen mesin. Makin banyak campuran udara dan bensin masuk ke silinder, semakin besar ledakan serta hp yang dihasilkan.
# Exhaust
Semakin bersih dan cepat pembuangan gas, semakin bagus. Semakin bebas hambatan saluran exhaust semakin besar performa yang dihasilkan.
# Turbo
Benda ini membantu mesin menghasilkan tenaga lebih. Turbo pada dasarnya sebuah pompa udara. Memompa udara padat kedalam mesin melalui intake manifold, semakin rapat molekul udara membuat ledakan di silinder makin sempurna.
# Supercharger
Prinsip kerjanya mirip dengan turbo, tetapi lonjakan tenaganya adalah hasil daya mesin itu sendiri. Memakai puli yang menggerakan kompresor lalu menghasilkan udara kedalam intake manifold. Maka ada tenaga yang keluar melalui lonjakan tenaga yang dihasilkan.
# ECU
ECU adalah otak pada kendaraan. Biasanya ECU bekerja di frekuensi 40 Mhz. ECU bisa mengatur emisi dan kosumsi bahan bakar : mencatat data dari sensor, mengetahui tempratur radiator dan dapat memantau jumlah oksigen di exhaust. ECU juga bisa mengatur pengapian ke busi.
Ada 3 cara menaikan performa melalui ECU :
- Re-flash
Re-flash adalah istilah lain dari re-mapping. Ini adalah penataan ulang program ECU agar sesuai kebutuhan mesin hasil modifikasi. Bisa juga dengan cara penggantian chip / re-chipping.
- Piggyback
Piggyback adalah modul komputer pararel pada ECU. Chip menahan data dari sensor mesin dan memasukan data modifikasi, kemudian dikirim ke ECU. Sistem ini bisa diatur lewat program komputer.
- Stand Alone
ini adalah ECU yang bisa diprogram sendiri dengan menyambungkan kabel ke kabel harness bawaan ECU pabrik. program ini memungkinkan anda merubah settingan mesin dari dalam kabin.
# Injektor
Injektor bahan bakar adalah sebuah kontrol klep elektronik. Injektor menembakan bensin ratusan kali per detik. Dirancang untuk menyemprotkan bahan bakar sekencang mungkin sesuai perintah dari ECU.
# Busi
Busi menghasilkan api sebagai pembakar campuran udara dan bensin yang dipadatkan setiap silinder. Output tenaga dari busi kurang lebih 20.000 volt pada 40x/detik di rpm tinggi.
# Grounding System
Grounding system sebagai penghasil ground rendah untuk kelistrikan mobil. Tegangan yang rata menambah tenaga, kusumsi bahan bakar dan performa total.
# Boost controllers
sebuah boost controller mengatur jumlah tekanan dari turbo / supercharger ke intake manifold mesin. Pengawas tekanan boost adalah waste gate, klep waste gate yang membuka jalan gas dari saluran exhaust ke turbin sisi panas. Turbin berputar pelan seiring jumlah boost dari turbo maupun supercharger.
# AFC ( Air Fuel Controller )
Air fuel controller adalah komputer bahan bakar yang mengatur bensin/perbandingan udara. Caranya dengan mengubah input signal kiriman airflow meter ( sensor air intake ). Dari situ dimungkinkan pengaturan ulang kurva bensin bedasarkan rpm dan setelan dalam level berbeda.
Semua komponen upgrade mempunyai fungsi dasar. Dengan cara mengatur satu dari tiga elemen tenaga ( udara, bensin dan api). Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu anda dalam memahami hubungan elektronik dan performa mesin, sehingga anda dapat mendongkrak tenaga mobil anda.
as salam...terjah kat sini@join jadi geng koo
BalasHapusWaalaikumsalam..
BalasHapusmaaf saya kurang mengerti bahasa anda, tetapi terimakasih telah follow blog saya :)