Ada 3 hal yang menyebabkan aroma setelah hujan, yaitu uap minyak yang dikeluarkan oleh tumbuhan, bakteri dan bahan kimia.
Bakteri yang menyebabkan hujan adalah bakteri Actinomycetes, jenis bakteri berserabut yang hidup di tanah yang lembab dan hangat. Bakteri tersebut dapat dijumpai di semua negara di dunia. Ketika tanah mulai mengering bakteri tersebut mengeluarkan spora.
Pada saat hujan, air yang jatuh ke tanah mengakibatkan spora tersebut terangkat ke udara dan terhirup oleh manusia. Karena spora tersebut memiliki bau yang khas, manusia yang menghirupnya merasakan aroma yang dihasilkan bakteri tersebut dan akan sangat terasa ketika hujan reda dan matahari kembali bersinar.
Aroma serupa juga dihasilkan oleh penguapan minyak yang dihasilkan tumbuhan. Minyak tumbuhan itu menempel ke tanah atau bebatuan sehingga air hujan bereaksi dengan minyak tersebut dan terbawa ke udara dalam bentuk gas sehingga menimbulkan aroma yang khas.
Biasanya minyak penghasil aroma tersebut sering dikemas dalam bentuk cairan yang digunakan sebagai pengharum ruangan.
Namun aroma hujan tidaklah selalu enak dihirup oleh manusia. Apabila di atmosfer banyak mengandung zat asam lalu turun hujan, itu membuat aroma yang tidak sedap di hidung. Bahan - bahan kimia yang menguap menghailkan polusi udara yang menimbulkan hujan asam.
Ketika hujan asam bereaksi dengan bahan organik atau dengan bahan kimia lain, maka akan menimbulkan aroma - aroma yang kuat dan tidak sedap. Biasanya hal seperti ini sering terjadi di daerah yang pencemaran udaranya tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar